MAKALAH
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Hasil Observasi Sumber Daya Manusia (guru)
SMK NEGERI 3 SURABAYA
Hasil Observasi Sumber Daya Manusia (guru)
SMK NEGERI 3 SURABAYA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Di jaman yang serba modern ini semua
kegiatan didominasi dengan berbagai macam peralatan teknologi yang cangih.
saat ini banyak tenaga professional yang
dibutuhkan dalam suatu perusahaan mampu bertahan dan bersaing, sehingga
perusahaan memerlukan sumber daya manusia yang sangup menguasai teknologi
dengan cepat, adaptif, dan responsip terhadap perubahan-perubahan teknologi dan
agar mampu mendayagunakan alat teknologi tersebut.
Meskipun perusahaan sudah
menggunakan teknologi secara keseluruan namun perusahaan kurang sempurna jika
tidak ditunjang dengan sumber daya manusia yang handal, sehingga sumber daya
manusia merupakan investasi sumber daya ekonomi yang paling berharga selain itu
sumber daya manusia merupakan sumber yang berperan aktif terhadap jalannya
suatu organisasi dan proses pengambilan keputusan. Sehingga ancaman terbesar
terhadap stabilitas ekonomi adalah angkatan kerja yang tidak siap untuk
menghadapi tantangan-tantangan maupun perubahan yang terjadi. apabila sumber
daya manusia tidak sanggup maka sumber daya manusia tersebut merasa terbebani
dalam bekerja sehingga etos kerja mereka menjadi rendah. sehingga diperlukan
sebuah upaya yang mampu mengatasi masalah tersebut.
pemerintah berupaya agar sumber daya
yang dimiliki mampu menjadi sumber daya manusia yang professional sehingga mampu
diandalkan dalam perusahaan atau industry. sehingga pemerintah memiliki program
pendidikan yang berbasis kerja yaitu SMK (sekolah berbasis kejuruan) diharapkan
para lulusan dari sekolah SMK ini sudah siap terjun ke dunia kerja. yang mampu
meningkatkan atau membantu sumber daya manusia yang berkualitas.
SMK 3 NEGERI SURABAYA termasuk salah
satunya SMK yang disiapkan pemerintah untuk menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas dalam dunia kerja. adapun kejuruan yang ada di SMK 3 NEGERI
SURABAYA
diantaranya
Teknik Gambar bagunan, Teknik Audio Video, Tek. Pemanf. Tenaga Listrik, Teknik
pemesinan, Teknik Mek. Otomotif, Teknik Multi Media. Dengan adanya berbagai
macam kejuruan yang ada dimaksudkan agar seseorang (calon siswa) bisa memilih
jurusan yang mereka minati sehingga nanti mampu menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas karena tidak merasa dibebani oleh jurusan meraka karena naluri
sudah ada dalam diri mereka (calon siswa).
Untuk menciptakan siswa-siswa yang
siap kerja perlu juga guru-guru yang professional dalam memberikan pengetahuan
tentang materi yang akan disampaikan sehingga pemerintah tidak hanya memandang
dari sisi siswanya saja melainkan gurunya juga perlu adanya perhatian.
Dengan adanya keseimbangan antara
pemerintah,siswa dan guru yang professional diharapkan keluarannya atau
kualitasnya mampu menjadi sumber daya manusia yang professional dan dapat
bekerja secara produktif.
1.2
TUJUAN
1. Untuk
mengetahui system perekrutan guru di SMK NEGERI 3 SURABAYA.
2. Untuk
mengetahui kedisiplinan guru di SMK NEGERI 3 SURABAYA
3. Untuk
mengetahui usaha yang dilakukan SMK NEGERI 3 SURABAYA dalam pengembangan kinerja guru
BAB II
KAJIAN
TEORI
2.1 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber
daya manusia didefinisikan sebagai sumber dari kekuatan yang berasal dari
masing-masing yang data didayagunakan oleh organisani.
Bagi
perusahaan ada tiga sumber daya strategis yang mutlak yang harus dimiliki untuk
dapat menjadi sebuah perusahaan yaitu
1. Financial resource, yaitu sumber daya
berbentuk dana/modal financial yang dimiliki
2. Human resourse, yaitu sumber daya yang harus
dimiliki berbentuk dan berasal dari manusia yang secara tepat dapat disebut
sebagai mdal insane.
3. Informational resource, yaitu sumber daya
yang berasal dari berbagai informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan
strategis ataupun taktis.
Manajemen
sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang
lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen
sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource
department.
Menurut
A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang
berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan
dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang
tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Departemen
Sumber Daya Manusia Memiliki Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab :
1.
Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection
a.
Persiapan
Dalam
proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia
dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan
adalah dengan melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong,
jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya.
Ada
dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor
internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi,
departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum
ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.
b.
Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen
adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh,
manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau
perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat
deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job
specification.
c.
Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi
tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian
banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah
menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum
vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara
pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan.
Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test
tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.
2.
Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation
Tenaga
kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan
yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan
agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya
masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses
pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan
pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
2.2 REKRUTMEN DAN SELEKSI
Rekrutmen merupakan suatu proses mencari,
mengadakan, menemukan dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam suatu
organisasi ( Singodimedjo, 2000 ). Agar dapat memperolah sumber daya
manusia yang berkualitas dan dengan
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan, maka dibutuhkan suatu metode rekrutmen
yang dapat digunakan dalam proses penarikan dengan dilandasi suatu perencanaan
yang benar-benar matang.
Ø Berbagai
kendala dalam rekrutmen :
1. Kendala
yang bersumber dari organisasional
a. Kebijaksanaan
promosi dari dalam
b. Kebijaksanaan
tentang imbalan
c. Kebijaksanaan
tentang status kepegawaian
d. Rencana sumber
daya manusia
2. Kebiasaan
pencari kerja
3. Kondisi
eksternal
a. Tingkat
pengangguran
b. Kedudukan
organisasi pencari tenaga kerja baru
c. Langka
tidaknya keahlian atau ketrampilan tertentu
d. Proyeksi
angkatan kerja pada umumnya
e. Peraturan
perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan
f. Praktek
rekrutmen oleh organisasi lain
g. Tuntutan
tugas yang kelak akan dikerkjakan oleh para pekerja baru itu
Ø Sumber-sumber
rekrutmen :
·
Meminta bantuan karyawan lama
·
Mencari dari arsip pelamar
·
Memasang iklan lowongan
·
Memanfaatkan jasa dinas tenaga kerja setempat
·
Memanfaatkan jasa pencari/penyalur tenaga kerja
·
Rekrutmen langsung di kampus
·
Rekrutmen melalui organisasi profesi
Ø Formulir
Lamaran umumnya menggali informasi tentang 8 hal, yaitu
a. Data
pribadi
b. Status
pelamar
c. Keahlian
dan ketrampilan
d. Riwayat
pengalaman
e. Latar
belakang kemiliteran
f. Piagam
penghargaan
g. Kegemaran
atau hobi
h. Referensi
Seleksi
calon : proses mencari orang-orang yang terbaik dan tepat bagi jabatan dalam suatu organisasi yang
sesuai dengan budaya organisasi tersebut.
Ø Faktor-faktor
yang harus diperhitungkan
Dalam melakukan kegiatan seleksi berbagai
masukan perlu diperhitungkan dan dipertimbangkan. Proses seleksi tidak mungkin
dilakukan tanpa mempertimbangkan informasi tentang analisis pekerjaan karena
karena dalam analisis pekerjaan itu tergambar uraian pekerjaan yang akan
dilakukan, berbagai persyaratan yang harus dipenuhi oleh para pegawai yang akan
melakukan pekerjaan tersebut dan standar prestasi kerja yang harus dicapai.
Disamping itu dalam menentukan jenis dan
langkah-langkah dalam proses seleksi, empat macam tantangan perlu diperhatikan
dan dihadapi oleh para petugas seleksi, yaitu :
a. Penawaran
tenaga kerja
b. Tantangan
etis
c. Tantangan
organisasional
d. Kesamaan
kesempatan memperoleh pekerjaan
Ø Tahap-tahap
dalam seleksi calon :
·
Screening lamaran
è Pada
tahap awal ini seleksi kandidat dapat dan harus dilakukan dengan membaca
surat-surat lamaran mereka.
·
Tes mengisi formulir lamaran
è Tujuannya
untuk mengetahui apakah pelamar tersebut benar-benar pelamar yang membuat riwayat hidup yang dikirimkan
atau dibuatkan oleh orang lain
·
Tes kemampuan dan pengetahuan
è Tes-tes
yang diberikan tegantung pada persyaratan yang ditetapkan untuk tiap jabatan
dan tigkatan dalam organisasi.
·
Wawancara
è Tujuannya
mendapatkan informasi yag lebih mendalam tentang calon yang bersama dengan
hasil tes yang akan digunakan sebagai dasar untuk membuat keputusan tentang
calon yang dipilih
·
Surat-surat referensi
è Dimaksudkan
untuk melengkapi informasi tentang diri pelamar seperti kemampuan intelektual,
sikap, nilai yang dianut, perilaku dan hal-hal lain yang dipandang relevan.
·
Evaluasi medis
è Dimaksudkan
untuk menjamin pelamar berada dalam kondisi fisik yang sehat.
·
Wawancara dengan penyelia
è Pentingnya
keterlibatan para penyelia yang akan menjadi atasan langsung pelamar dalam
proses seleksi.
·
Keputusan seleksi
è Merupakan
langkah akhir dalam proses seleksi, pengambilan keputusan tentang lamaran
masuk.
Apabila seluruh proses
seleksi telah selesai, petugas yang melakukan seluruh proses akuisisi harus
membuat laporan untuk diajukan kepada pimpinan unit yang membutuhkan orang dan
kepada atasannya. Laporan hasil seleksi juga harus dilengkapi dengan penjelasan
tentang hasil pemeriksaan kesehatan dan pengecekan referensi serta usulan
tentang syarat-syarat dan kondisi kerja yang akan dimasukkan dalam surat
penawaran kerja atau perjanjian kerja dengan calon yang bersangkutan.
2.3 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Pengembangan
seringkali dilakukan secara tumpang tindih dengan arti pelatihan atau
pendidikan. Pengembangan SDM adalah proses persiapan individu-individu untuk
memikul tanggung jawab yang berbeda atau lebih tinggi di dalam organisasi.
Pengembangan dipandang sebagai peningkatan kualitas SDM melalui program-program
pelatihan, pendidikan.
Pengembangan
SDM adalah tentang developmental pratice
dan membutuhkan kolaborasi dengan program-program MSDM untuk mencapai hasil
yang diinginkan. Pelatihan membantu karyawan dalam memahami suatu pengetahuan
praktis dan pengetrapannya, guna meningkatkan keterampilan, kecakapan, dan
sikap yang diperlukan oleh organisasi dalam usaha mencapai tujuan. Sedangkan
pendidikan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan penguasaan teori dan
keterampilan memutuskan terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kegiatan
mencapai tujuan.
Pengembangan
SDM tujuannya untuk meningkatkan kualitas profesionalisme dan ketrampilan para
karyawan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal. Dengan
mengembangkan kecakapan karyawan dimaksudkan sebagai setiap usaha dari pimpinan
untuk menambah keahlian kerja tiap karyawan sehingga di dalam melaksanakan
tugas-tugasnya dapat lebih efisien dan produktif.
Manfaat
yang dapat dipetik melalui penyelenggaraan program pelatihan dan pengembangan :
1.
Meningkatkan produktivitas kerja
2.
Terwujudnya hubungan yang serasi antara atasan
dan bawahan
3.
Terjadinya proses pengambilan keputusan yang
lebih cepatdan tepat
4.
Meningkatkan mutu kerja
5.
Meningkatkan semangat kerja
6.
Meningkatkan ketepatan dalam perencanaan SDM
7.
Meningkatkan moral kerja
8.
Menjaga kesehatan dan keselamatan
9.
Menunjang pertumbuhan pribadi
10. Memperlancar
jalannya komunikasi yang efektif
Ø Langkah-langkah
untuk memaksimalkan pelatihan dan pengembangan :
a. Penentuan
kebutuhan
è Analisis
kebutuhan harus mampu mendiagnosa masalah-masalah yang dihadapi sekarang dan
berbagai tantangan baru yang diperkirakan akan timbul di masa depan. Ada 3
pihak yang terlibat dalam mengidentifikasi kebutuhan akan pelatihan dan
pengembangan, yaitu pihak pertama ialah satuan organisasi yang mengelola sumber
daya manusia, pihak yang kedua ialah para manajer berbagai satuan kerja, pihak
ketiga ialah para pegawai yang bersangkutan sendiri
b. Penentuan
saran
è Bagi
penyelenggara pelatihan dan pengembangan gunanya untuk mengetahui sasaran
tersebut, yaitu :
1. Sebagai
tolak ukur untuk menentukan berhasil tidaknya program pelatihan dan
pengembangan
2. Sebagai
bahan dalam usaha menentukan langkah selanjutnya seperti isi program dan metode
pelatihannya yang akan digunakan
c. Penetapan
isi program
è Salah
satu program yang ingin dicapai adalah mengajarkan ketrampilan tertentu yang
umumnya berupa ketrampilan baru yang belum dimilliki oleh pekerjanya padahal
padahal diperlukan dalam pelaksanaan tugas dengan baik
d. Identifikasi
prinsip-prinsip belajar
è Pada
dasarnya, prinsip belajar yang layak dipertimbangkan untuk diterapkan berkisar
pada 5 hal, yaitu partisipasi, relevansi, pengalihan dan umpan balik
e. Pelaksanaan
program
è Penyelenggaraan
program pelatihan dan pengembangan, penekanannya pada perhitungan kepentingan
organisasi dan kebutuhan para peserta, penerapan prinsip-prinsip belajar yang
telah dibahas dimuka berbeda dalam aksentuasi dan intensitasnya yang pada
gilirannya tercermin pada penggunaan teknik-teknik tertentu dalam proses belajar-mengajar,
teknik-teknik melatih yang sudah umum digunakan, yaitu pelatihan dalam jabatan,
sistem magang, rotasi pekerjaan, pelatihan vestibul, role-playing, studi kasus,
stimulasi, pelatihan labolatorium, belajar sendiri
f. Penilaian
pelaksanaan program
è Pelaksanaan
suatu program pelatihan dan pengembangan dapat dikatakn berhasil apabila dalam
diri para peserta pelatihan dan pengembangan tersebut terjadi proses
transformasi. Proses transformasi dapat dikatakan dengan baik, apabila terjadi
:
1. Peningkatan
kemampuan dalam melaksanakan tugas
2. Perubahan
perilaku yang terermin pada sikap, disiplin, dan etos kerja
2.4 DISIPLIN
Disiplin
adalah sikap kesediaan seseorang untuk mematuhi dan menaati norma-norma
peraturan yang berlaku disekitarnya. Disiplin karyawan yang baik akan
mempercepat tujuan perusahaan sedangkan disiplin yang merosot akan menjadi
penghalang dan memperlambat pencapaian tujuan perusahaan. Disiplin kerja
merupakan alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan
agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu suatu
upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua
peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Keteraturan
adalah ciri utama organisasi dan disiplin adalah salah satu metode untuk
memelihara keteraturan tersebut. Disiplin dibutuhkan untuk tujuan organisasi
yang lebih jauh, guna menjaga efisiensi dengan mencegah dan mengoreksi
tindakan-tindakan individu dalam iktikad tidak baiknya terhadap kelompok. Lebih
jauh lagi disiplin berusaha untuk melindungi perilaku yang baik dengan
menetapkan respons yang dikehendaki.
Faktor-faktor
yang memengaruhi disiplin kerja :
1. Besar
kecilnya pemberian kompensasi
Karyawan akan mematuhi
peraturan yang berlaku apabila ia merasa mendapat jaminan balas jasa yang
setimpal dengan jerih payahnya yang telah dikontribusikan bagi perusahaan. Bila
ia menerima kontribusi yang memadai mereka akan dapat bekerja tenang dan tekun,
serta selalu berusaha bekerja dengan sebaik-baiknya. Akan tetapi bila ia merasa
kompensasi yang diterimanya jauh dari memadai maka ia akan berpikir mendua, dan
berusaha untuk mencari tambahan penghasilan lain di luar, sehingga menyebabkan
ia sering mangkir, sering minta ijin keluar.
2. Ada
tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan
Peranan keteladanan pimpinan
sangat berpengaruh besar dalam perusahaan, bahkan sangat dominan dibandingkan
dengan semua faktor yang memengaruhi disiplin dalam perusahaan., karena
pimpinan dalam suatu perusahaan masih menjadi panutan setiap hari. Oleh sebab
itu bila seorang pimpinan menginginkan tegaknya disiplin dalam perusahaan maka
ia harus lebih dulu mempraktikkan supaya dapat diikuti dengan baik oleh
karyawan lainnya.
3. Ada
tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan
Para karyawan akan mau
melakukan disiplin bila ada aturan yang jelas dan diinformasikan kepada mereka.
Bila aturan disiplin hanya menurut selera pimpinan saja atau berlaku untuk
orang tertentu saja, jangan harap karyawan akan mematuhi peraturan tersebut.
Oleh sebab itu, disiplin akan dapat ditegakkan dalam suatu peusahaan jika ada
aturan tertulis yang telah disepakati bersama. Dengan demikian karyawan akan
mendapat suatu kepastian bahwa siapa saja dan perlu dikenakan sanksi tanpa
pandang bulu.
4. Keberanian
pimpinan dalam mengambil tindakan
Bila ada seorang karyawan
yang melanggar disiplin maka perlu ada keberanian untuk mengambil tindakan yang
sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dibuatnya. Dengan adanya tindakan
terhadap pelanggar disiplin sesuai dengan sanksi yang ada maka semua karyawan
akan merasa terlindungi dan dalam hatinya akan berjanji tidak akan berbuat hal
yang serupa. Bila pimpinan tidak berani mengambil tindakan walaupun sudah
terang-terang karyawan tersebut melanggar disiplin tetapi tidak ditegur maka akan
berpengaruh kepada suasana kerja dalam perusahaan.
5. Ada
tidaknya pengawasan pimpinan
Dalam setiap kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan perlu ada pengawasan yang akan mengarahkan para
karyawan agar dapat melaksanakanpekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan yang
telah ditetapkan. Orang yang paling tepat melaksanakan pengawasan terhadap
disiplin ini tentulah atasan langsung para karyawan yang bersangkutan. Hal ini
disebabkan para atasan langsung itulah yang paling tahu dan paling dekat dengan
para karyawan yang ada dibawahnya.
6. Ada
tidaknya perhatian kepada para karyawan
Seorang karyawan tidak hanya
puas dengan penerimaan kompensasi yang tinggi, pekerjaan yang menantang, tetapi
mereka juga masih membutuhkan perhatian yang besar dari pimpinannya sendiri. Keluhan
dan kesulitan mereka ingin di dengar dan dicarikan jalan keluarnya, dan
sebagainya. Pimpinan demikian akan selalu dihormati dan dihargai oleh para
karyawan, sehingga akan berpengaruh besar kepada prestasi, semangat kerja, dan
moral kerja karyawan.
7. Diciptakan
kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin
Kebiasaan positif itu antara
lain :
a. Saling
menghormati
b. Melontarkan
pujian sesuai tempat dan waktunya
c. Sering
mengikutsertakan karyawan dalam pertemuan-pertemuan
Disiplin
yang baik adalah disiplin diri. Disiplin perlu untuk mengatur tindakan kelompok
dimana setiap anggotanya harus mengendalikan dorongan hatinya dan bekerja sama
demi kebaikan bersama. Disiplin dikatakan baik apabila karyawan mengikuti
dengan sukarela aturan atasannya dan berbagai peraturan perusahaan. Dikatakan
buruk apabila karyawan mengikuti perintah atasan dengan terpaksa dan tidak
tunduk pada peraturan perusahaan.
Kedisiplinan pegawai juga mempengaruhi produktivitas kerja, apabila di
antara pegawai sudah tidak menghiraukan kedisiplinan kerja maka dapat
dipastikan produktivitas kerja akan menurun padahal untuk mendapatkan
produktivitas kerja sangat diperlukan kedisiplinan dari pegawai.
BAB III
PEMBAHASAN
SMK
NEGERI 3 Surabaya memiliki 126 tenaga guru yang terdiri dari 24 guru mata
pelajaran Noramtif , 39 guru mata pelajaran Adaptif, dan 63 guru mata pelajaran
Produktif. Dari 126 guru terdapat 97 guru tetap dan 29 guru tidak tetap.
Tingkat pendidikan terakhir para guru di SMK Negeri 3 Surabaya terdiri dari lulusan
D3 berjumlah 1 orang,S1 berjumlah 122 orang,S2 berjumlah 3 orang.
sedangkan guru yang usianya < 35
berjumlah 13 orang, 35-50 berjumlah 74 orang dan yang berusia >50 berjumlah
39 orang. Sedangkan guru yang mengajar pelajaran BP/BK berjumlah 4 orang dan
mereka semuanya merupakan guru tetap yang tingkat pendidikannya S1 3 orang, S2
1 orang jika dilihat dari usianya 1orang berusia 35-50 sedangkan 3 orang
berusia lebih dari 50. Dengan hanya ada 4 guru BP/BK SMK Negeri 3 Surabaya
kekurangan guru BP/BK sedangkan guru yang dibutuhkan 6 orang.
Untuk
mewujudkan sekolah yang favorit sekolah mengukur kedisiplinan guru di SMK NEGERI 3 Surabaya, dalam
pengabdiannya sekolah menyiapkan absensi khusus guru dimana dengan adanya
absensi ini sekolah bisa mengevaluasi kedisiplinan guru. Absensi guru dapat
menggunakan fingerprint. Absensi ini
di letakkan di pintu masuk sekolah sehingga setiap guru yang akan masuk mengisi
absen terlebih dahulu. Kelemahan absen menggunakan fingerprint ini yaitu,
seringkali terjadi kerusakan mesin/kesalahan data, untuk mengantisipasinya
dibuatlah absensi manual seperti format absensi untuk siswa-siswa agar absensi
guru tetap berjalan meskipun terjadi kerusakan pada fingerprint. Untuk penghitungan akumulasi absensi dilakukan setiap
satu bulan sekali. sehingga dapat terdeteksi guru-guru yang disiplin ataupun
tidak disiplin. Apabila seorang guru diketahui sering tidak masuk tanpa alasan,
pihak sekolah mempunyai wewenang untuk memberikan sangsi yang berupa material
maupun teguran dari pihak sekolah. Kedisiplinan guru juga bisa dilihat dari
kegiatan guru dalam sekolah dalam artian bertanggung jawab dengan kewajibannya.
serta masuk jam mengajar sesuai dengan jam
yang sudah ditentukan oleh pihak sekolah.
Tenaga pendidik (guru) yang ada di SMK NEGERI
3 Surabaya merupakan hasil perekrutan CPNS yang diadakan dinas pendidikan kota,
Sehingga jika SMK Negeri III Surabaya membutuhkan tenaga pengajar baru, maka
pihak sekolah mengajukan surat keterangan kekurangan jumlah tenaga pendidik
(guru) ke dinas, karena pengajuan dan permintaan tenaga kerja pendidik tidak
dapat terealisasi secara cepat karena membutuhkan waktu yang lama, perekrutan CPNS tidak dapat dilakukan setiap
tahun melainkan setiap tiga tahun sekali maka SMK Negeri 3 Surabaya juga
melakukan rekrutmen tenaga pendidik (guru) yaitu perekrutan Guru Tidak Tetap (GTT) dan guru ini
dimaksudkan untuk membantu mengajar yang disebabkan kurangnya tenaga pendidik.
Rekrutmen ini biasanya dilakukan atas rekomendasi dari rekan-rekan guru sendiri hal tersebut dimaksudkan
agar pihak sekolah mengetahui secara jelas tentang latar belakang dan kemampuan yang dimiliki
oleh calon GTT, dimaksudkan agar sekolah mendapatkan GTT yang memiliki skill,
kemampuan yang di butuhkan oleh SMK Negeri 3 Surabaya, walaupun demikian hal
tersebut menimbulkan permasalahan yakni rekan-rekan guru mengambil atau
mencalonkan GTT dari keluarga ataupun teman dekat yang kemampuannya masih
dibawah standar serta kurang menguasai materi yang akan diajarkan. Hal tersebut
jelas menimbulkan dampak bagi proses belajar mengajar siswa, proses belajar
mengajar siswa terganggu dan tidak dapat berjalan secara maksimal, serta
kualitas sumber daya manusia khususnya guru mulai kurang terpercaya kualitasnya
dalam artian kualitas sumber daya manusia (pendidik) di SMK Negeri 3
Surabaya menurun dan dibawah standar
kompetensi guru.
Pergantian
masa jabatan dalam struktur organisasi di SMK NEGERI 3 Surabaya diadakan 2-3
tahun sekali. Para guru yang menempati jabatan-jabatan tersebut harus sesuai
dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan, hal ini merupakan kesempatan
bagi guru-guru yang memiliki potensi yang tinggi dalam mengembangkan bakatnya,
guru-guru yang memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi juga berkesempatan
menduduki jabatan-jabatan tersebut.
Dalam konteks
SDM pengembangan dipandang sebagai suatu peningkatan kualitas SDM melalui
program-program pelatiha dan pendidikan,
pelatihan membantu karyawan dalam memahami suatu pengetahuan praktis dan
pengaplikasiaannya guna meningkatkan keterampilan, kecakapan dan sikap yang di
perlukan suatu organisasi dalam usaha pencapaian tujuan. Sedangkan pendidikan
adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan penguasaan teori dan keterampilan
memutuskan terhadap persoalan,-persoalan yang menyangkut kegiatan mencapai
tujuan. Upaya ini dilakukan untuk memperbaiki kontribusi produktif para
karyawan dan mengembangkan SDM menghadapi segala kemungkinan yang terjadi
akibat perubahan lingkungan. Pengembangan SDM bertujuan untuk meningkatkan
kualitas profesionalisme dan keterampilanpara karyawan dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya secara optimal. Dengan mengembangkan kecakapan di maksudkan
sebagai setiap usaha dari pimpinan untuk menambah keahlian kerja tiap karyawan sehingga didalam
melaksanakan tugas-tugasnya dapat lebih efisien dan produktif.
Pengembangan SDM di SMKN 3 Surabaya
dilakukan dengan mengadakan workshop serta pelatihan-pelatihan yang di tujukan
bagi para guru di SMKN 3 Surabaya. tujuan di adakannya workshop dan pelatian
adalah agar dapat meningkatkan kualitas dan profesionalisme para guru. Selain
itu dinas pendidikan juga ikut mendukung pelatihan bagi para guru. Bentuk
dukungan tersebut berupa pemberian dana pelatihan yang di berikan setiap 3
bulan sekali oleh dinas pendidikan. Dinas pendidikan juga memberikan pelatihan
dan pengembangan secara langsung melalui surat tugas yang wajib di ikuti oleh
setiap guru yang di tunjuk. Apabila guru yang di tunjuk tidak melaksanakan
tugas atau kewajibannya untuk mengikuti pelatihan yang di adakan oleh dinas,
maka guru akan di beri sanksi oleh dinas pendidikan. Misalnya ada mesin-mesin
dengan teknologi baru,yang belum pernah di operasikan sebelumnya, maka dinas
akan memberikan pelatihan bagi para guru. pelatihan tersebut bisa dilakukan
dengan mengirim guru ke luar negeri untuk mendalami mekanisme kinerja mesin
tersebut agar dapat menerapkan ilmu yang sudah mereka pelajari kepada
siswa-siswa.
BAB IV
KESIMPULAN
DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi yang di
lakukan di SMK Negeri 3 Surabaya penulis menyimpulkan bahwa perekrutan tenaga
pendidik atau guru di SMKN 3 Surabaya dilakukan dengan dua cara yaitu untuk
guru yang berstatus guru tetap perekrutannya melalui seleksi CPNS yang di
adakan oleh pemerintah, sedangkan untuk perekrutan guru yang berstatus tidak
tetap (GTT) di lakukan melalui seleksi yang dilakukan oleh kepala sekolah SMKN
3 Surabaya. Untuk menjaga kedisiplinan para guru di SMKN 3 Surabaya, sekolah
menyediakan absen yang menggunakan sidik jari (fingerprint) yang di letakkan di pintu masuk kantor guru dan kepala
sekolah, selain itu untuk mengantisipasi apabila ada gangguan pada vingerprint
sekolah juga menyediakan jurnal absen manual bagi para guru. Pengembangan dan
pelatihan SDM guru di SMKN 3 Surabaya dilakukan dengan mengadakan workshop bagi
para guru. Selain itu pengembangan SDM Guru juga di dukungn oleh dinas dengan
cara memberikan dana berupa uang tunai yang dapat di gunakan untuk mengadakan
pelatihan atau workshop yang dapat meningkatkan kualitas, profesionalisme dan
kompetensi guru.
4.2
Saran
Dalam melakukan perekrutan guru yang
berstatus tidak tetap (GTT) seharusnya sekolah menggunakan mekanisme yang tepat
yaitu dengan menyeleksi secara ketat dan obyektif, mempertimbangkan kompetensi
yang dimilki oleh pelamar, serta tidak menggunakan unsur nepotisme yang dapat
mempengaruhi kualitas SDM guru di SMKN 3 Surabaya
DAFTAR PUSTAKA
Siagian, sondang p. MANAJEMEN SUMBER
DAYA MANUSIA.Jakarta: Bumi Aksara, 2007
Sutrisno, edi. MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA. Jakarta: Kencana, 2010
http://organisasi.org/definisi_pengertian_tugas_fungsi_manajemen_sumber_daya_manusia_sdm_ilmu_ekonomi_manajemen_manajer_msdm
(minggu,06.00 WIB)
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |

Tidak ada komentar:
Posting Komentar